Inovasi Dalam Pendidikan (Hardiknas 2022)
2022-05-09
Inovasi dalam pendidikan adalah isu yang selalu aktual. Di satu sisi, ketika seorang menteri pendidikan yang baru dilantik, maka pikiran pertama mereka adalah bagaimana melakukan inovasi dan atau perbaikan sistem pendidikan. Di sisi lain, para pemangku kepentingan, terutama pendidik, pada umumnya sangat enggan untuk berinovasi, dan bahkan apabila dimungkinkan mereka bisa menolak perubahan atau inovasi yang dilakukan.
Demikian pula Menteri Pendidikan saat ini, Nadiem Makarim atau sering dipanggil Mas Menteri. Di tahun ke tiga kepemimpinannya, Mas Menteri, di tengah dera pandemi, telah melakukan serial inovasi di semua jenjang, jenis dan jalur pendidikan yang pada 1 April yang lalu telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke 19, Rapor Pendidikan Indonesia. Walau tetap saja banyak kritik, tetapi inovasi yang dilakukan kali ini sungguh luar biasa.
Sudah barang tentu yang paling "terdampak" oleh inovasi ini adalah para pendidik, yaitu guru dan dosen, selain peserta didik. Pendidik merasa terlalu banyak perubahan yang dilakukan bahkan dipaksakan dan mereka harus melaksanakan atau menerapkan perubahan itu. Ini berarti tugas tambahan yang tidak ringan, terutama bagi yang terbiasa dengan kemapanan. Kementerian memahami itu, dan oleh karenanya kementerian terus mengawal dan mendampingi proses perubahan ini.
Memang bahwa Pendidikan atau sistem pendidikan kita masih menghadapi masalah yang serius dan deraan pandemi menjadikannya lebih serius. Bila kondisi ini tidak segera diperbaiki, dapat mengakibatkan risiko yang juga serius tidak hanya untuk pendidikan itu sendiri tetapi juga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bahkan nasib bangsa ini. Jumlah pengangguran tidak berkurang dan mutu lulusan tidak pernah siap diterima di dunia kerja atau berwirausaha.
Sejak reformasi sebenarnya kondisi pendidikan kita telah berkembang pesat. Akses atau partisipasi pendidikan telah menunjukkan kenaikan yang signifikan terutama melalui program KIP dan untuk warga miskin, pendidikan inklusif, pembukaan program studi baru dan sebagainya. Akreditasi satuan pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan meningkat walaupun capaian literasi, numerasi dan sains masih stagnan.
Masalah mutu dan relevansi dalam pendidikan akan terus menjadi masalah karena pada hakikatnya mutu dan relevansi lebih dinamis. Untuk dapat melihat hasil peningkatan mutu, peningkatannya harus melampaui tuntutan mutu itu sendiri. Harus melakukan akselerasi yang berarti pengerahan sumber daya yang luar biasa.
Pemerintah memang telah banyak berinvestasi dan telah menghadirkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan perbaikan lainnya di sekolah. Namun, belum dapat berhasil meningkatkan capaian skor literasi, numerasi dan sains secara signifikan. Karena itu perbaikan dan atau inovasi di bidang ini harus terus diupayakan. Berbagai asesmen dan perbaikan kurikulum termasuk strategi dan metode pembelajaran, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru, harus terus ditingkatkan secara telaten dan konsisten.
Selamat Hari Pendidikan Nasional